Black Moustache

Kamis, 26 April 2012

Mr.Joger (Semua Berawal Dari Rendah Hati)

Mr.Joger

  "Everyday Is Sunday In Bali"

     "Joger Jelek-Bali Bagus"


Joseph Theodorus Wulianadi, lahir pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1951 (diatas sebuah tempat tidur) di Kota Denpasar, Bali.


"Pemilik pabrik kata kata Joger ini bahkan disebut sebagai orang kreatif yang mampu memunculkan ide gila, aneh, menipu semua orang tapi bagaimana yang ditipu tidak merasa ditipu, dan malah merasa senang."






Bagi anda yang sudah pernah pergi ke Bali mungkin tidak asing lagi ya dengan istilah J-O-G-E-R, sebuah kata unik yang sampai sekarang menghasilkan ribuan karya dan produk yang unik pula.
Namun sudah tahukah anda siapakah yang mendirikan Joger ini, ya beliau bernama Joseph Theodorus Wulianadi, pelantun semboyan "Everyday Is Sunday In Bali" ini juga dapat dikenal sebagai Mr.Joger BAA, BSS (Bukan Apa-apa dan Bukan Siapa-siapa). Berawal dari kerendahan hatinya yang sekarang membuahkan hasil sedemikian rupa, baik turis lokal maupun internasional tidak akan lupa untuk berkunjung ke Joger salah satu pusat oleh-oleh di Bali.

”Saya ini kan bukan ahli bahasa. Saya juga bukan orang pintar. Tapi tampaknya saya punya keyakinan yang cukup untuk mendukung keberanian saya mengemukakan niat-niat baik melalui karya-karya saya yang jelek-jelek. Tapi bukan salah saya kalau ternyata banyak masyarakat dalam maupun luar negeri yang jatuh hati dan secara rutin mau membeli produk-produk Joger yang jelek-jelek tapi
unik ini,




Bisnis bagi saya adalah bagaimana caranya “menipu” konsumen secara baik-baik, sehingga mereka merasa senang dan merasa tidak ditipu, dan datang lagi minta ditipu secara berkesinambungan.


Dengan niatan dan itikad baik untuk mendirikan pabrik kata-kata joger, Mr.joger memulai usahanya dari nol. Mungkin pada tahun 1981 kata JOGER belum terkenal seperti sekarang ini. Mr. Joger tidak ingin menggunakan nama yang sudah pasaran, beliau menginginkan kata-kata yang unik dan beda dari yang lainya. 

Akhirnya Mr.Joger membuka tokonya di Jl. Sulawesi No. 37 tepat di depan Pasar Badung  (Pasar Tradisional Terbesar Di Bali) dan pada tanggal 19 Januari 1981 Joger resmi dilahirkan. Sebenarnya nama JOGER terdengar dan berasal dari teman sekolah Mr. Joger yaitu Mr. Gerhard Seeger (Teman Sekolah Mr. Joger dulu di hotelfachshule di Jerman Barat pada tahun 1970-an) yang telah menghibahkan US $ 20.000 sebagai hadiah pernikahan Mr.Joger dan istrinya tercinta Ery Kusdarijati.

Dimana nama JOGER huruf "E" nya dibaca seperti pada kata "Enak" adalah penggabungan 2 nama depan Mr. Joger yaitu JOseph dan 3 huruf nama teman beliau yaitu Mr. GERhard. Dan ternyata nama JOGER ini memang mudah diingat, enak didengar, berbau jantan dan Mr. Joger benar-benar menyukai nama tersebut.

Dan kini telah dibuka dua cabang Joger yang hanya ada 2 dan hanya terdapat di Bali, Indonesia saja yaitu di Bedugul dan Kuta.

Joger, Jalan Raya Kuta

Joger, Bedugul



 Dalam hidup saya memakai sistem kompromi. Separuh untuk nafkah separuh lagi untuk kehidupan. Karena mencari nafkah itu belum tentu hidup. Apabila sudah bisa menikmati hidup, barulah namanya hidup. Hidup itu sebenarnya mudah karena Tuhan Maha Baik, Dia akan memberikan segala yang diminta hambanya. Manusia itu sering berbicara bahwa Tuhan Maha Tahu, tapi mereka sok. Tuhan Maha Kuasa, tapi kita sok kuasa akhirnya kita tidak mau rendah hati. Sebetulnya, kalau rendah hati, hidup ini jadi indah.



































Marketing yang andal adalah orang yang sudah bisa mempengaruhi jiwa konsumen. Bukan lagi hanya kantongnya, sehingga orang tersebut tidak bisa berbuat apa-apa. Kunci keberhasilan adalah kejujuran yang mengandung itikad baik. Dalam berusaha saya tidak selalu memikirkan untung. Keuntungan hanya membuat kita kaya secara meteri, namun tidak secara batin. Untuk apa kaya kalau tidak bahagia? Bukan berarti saya menganjurkan miskin. Akan lebih rugi bila sudah miskin tidak bahagia. Jadi tujuan hidup bukan miskin atau kaya, tapi bahagia.Yang disebut bahagia adalah orang yang bisa berkarya untuk diri sendiri dan bermanfaat untuk masyarakat. Kalau mau kaya, usahakan jangan sampai orang lain menjadi miskin karenanya. Saya mempunyai filosofi, “lebih baik sedikit tetapi cukup daripada banyak tetapi kurang.” Miskin di sini saya artikan adalah cukup. Kalau sudah merasa sudah cukup, untuk apa memikirkan banyak?



So bagaimana sobat ? Menarik bukan artikel kali ini hehe, yang membahas tentang bagaimana suatu usaha dimulai dari nol sampai akahirnya berkembang sedeikian rupa, dan tentunya semua dimulai dengan kerendahan hati.








Artikel Terkait :



]







Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar apa aja boleh, asal yang sopan ya. Biar semua kalangan bisa baca, dan nggak ada yang merasa dirugikan. Kritik dan sarannya gue tunggu loh :))

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...