Setelah ujian sekolah selesai, OSIS sekolahku mengadakan lomba untuk memeriahkan class meeting di akhir semester ini. Lomba yang di ikut sertakan adalah : lomba band, karaoke, lomba futsal, dan lomba kebersihan kelas. Karena ingin mencari pengalaman dalam bermusik, aku dan teman-temanku mendaftarkan diri dalam lomba band. Dalam lomba ini kami bertujuan membawakan lagu-lagu band terkenal seperti, Avenged Sevenfold, Dream Theater, dengan harapan kami dapat menang dalam lomba tersebut.
Keesokan harinya kami mendiskusikan lagu apa yang akan dibawakan untuk lomba dengan teman-teman dan guruku. Anak-anak setuju-setuju saja, namun pada saat sepulang sekolah aku bertemu guru seni budaya dan menyampaikan bahwa aku akan mengikuti lomba band. Beliau memberi saran agar kami membawakan lagu daerah saja, karena jarang sekali yang membawakan lagu daerah. Ketika itu aku merenung, benar yang di sampaikan oleh guruku. Anak-anak sekarang sudah mulai lupa dengan budaya Indonesia, mereka lebih mengutamakan lagu barat, lagu pop, rock atau boyband dan girlband yang sedang marak di Indonesia.
Pernah aku melihat salah satu tayangan di stasiun televisi swasta yang mengadakan survei, ternyata hasil survei sangat mengecewakan. Mereka hafal lagu-lagu pop dan sebagainya dalam waktu singkat, namun ketika di wawancarai menyanyikan lagu Indonesia Raya saja tidak bisa. Ah betapa sedihnya, bayangkan jika lagu-lagu tersebut di akui negara lain. Mereka hanya bisa marah dan saling hujat menghujat, terutama dalam jejaring sosial. Sering kali aku melihat sebuah akun menjelek-jelekan suatu negara dengan tujuan mencari perhatian semata. Lalu negara yang dihujat pun tidak terima. Saat itu lah mereka baru sadar betapa pentingnya melestarikan budaya sendiri. Aku mendiskusikanya dengan teman-temanku dan mereka setuju, namun ada sedikit kesulitan saat mengaransemen lagu.
Hari ke hari kami mencari lagu yang pas untuk dibawakan berbekal laptop dan modem, hidayah dari Allah SWT datang. Sebuah lagu daerah dari Banjar menginspirasi kami. "Ampar-ampar Pisang" lagu ini sangat pas dan klop di hati, dapat dilihat dari irama dan musiknya kami sepakat akan mengaransemenya menjadi lagu rock bercampur reggae. Berikut ini adalah video-video yang menginspirasi kami.
Menarik bukan jika kita mencoba dan terus berusaha, karena "Tidak ada yang tidak mungkin" di dunia ini jika kita tidak malas dan tekun. Hal yang selalu aku ingat adalah "Man jadda wa jadda" bahwa siapa yang bersungguh-sungguh niscaya akan bisa begitulah pesan dari ayahku. Latihan kami lanjutkan, dan akhirnya saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Kami tampil dengan sebaik mungkin, pertama mulai banyak penonton yang bingung namun saat bernyanyi "Ampar-ampar pisang, pisangku belum masak. Masak sabigi di hurung bari-bari" para penonton langsung bertepuk tangan meriah dan ikut bernyanyi. Setelah tampil, mereka bilang tadi adalah suatu kejutan yang spektakuler. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT dan orang-orang yang membimbing dan memberikan dukungan terutama guru dan orangtuaku tercinta.
Sayangnya aku tidak mempunyai hasil rekaman untuk lagu yang di bawakan oleh aku dan teman-temanku. Dan pengumuman pemenang lomba belum diberitahukan, karena panitia bilang ini akan menjadi surprise saat kami masuk sekolah kembali setelah liburan di semester ini. Aku berharap, suatu hari nanti banyak generasi muda yang mau mencintai serta melestarikan musik khas Indonesia. Contohnya adalah grup band "Cokelat" yang mengaransemen lagu-lagu wajib seperti : Hari Merdeka, Syukur dan Satu Nusa Satu Bangsa. Begitulah harapanku, Indonesia pasti bisa !
Melihat ke arah dunia permusikan Indonesia, sebenarnya sudah seharusnya orangtua berperan dalam mendidik anaknya masing-masing dalam melestarikan kebudayaan. Bukanya malah mengajarkan anak dengan lagu-lagu dewasa dengan lirik yang tak pantas di dengar. Bahkan terkadang lirik itu mengarah ke dalam dunia seks, contohnya lagu dangdut zaman sekarang. Lagu dangdut zaman sekarang sudah bukan lagu dangdut seperti sedia kala, dangdut sekarang mengarah ke sisi negatifnya contohnya adalah lagu "Hamil Duluan". Lagu ini langsung melejit saat dirilis dan menjadi populer terutama di kalangan menengah kebawah. Bahkan pernah saya datang ke sebuah acara resepsi pernikahan dan orang yang mempunyai acara menyetel lagu tersebut. Saya merasa sangat kecewa, bagaimana jika lagu tersebut di dengar oleh anak-anak ? Lalu mereka berpikir apakah arti dari lirik tersebut, tentu pikiran mereka masih labil dan apapun bisa masuk ke dalam pikiran seorang anak kecil.
Dan saat ini yang lebih mengecewakan lagi adalah, hilangnya acara musik anak-anak di stasiun televisi Indonesia. Acara musik memang banyak, namun lagu yang dibawakan hanya mengarah ke percintaan. Lagi-lagi cinta, jika anak kecil sudah di berikan hal-hal seperti ini, maka tak salah jika banyak anak SD yang sudah mengenal pacaran. Mereka tidak lagi fokus ke pelajaran, melainkan hanya bersenang-senang. Yang di khawatirkan adalah apabila terjadi sesuatu bersifat negatif, anda sudah tahu tentunya hal negatif tersebut.
Dan saat ini yang lebih mengecewakan lagi adalah, hilangnya acara musik anak-anak di stasiun televisi Indonesia. Acara musik memang banyak, namun lagu yang dibawakan hanya mengarah ke percintaan. Lagi-lagi cinta, jika anak kecil sudah di berikan hal-hal seperti ini, maka tak salah jika banyak anak SD yang sudah mengenal pacaran. Mereka tidak lagi fokus ke pelajaran, melainkan hanya bersenang-senang. Yang di khawatirkan adalah apabila terjadi sesuatu bersifat negatif, anda sudah tahu tentunya hal negatif tersebut.
Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa sesuatu yang besar berawal dari sesuatu yang kecil. Dari sebuah lagu dapat mengarah ke pemikiran dan tingkah laku, karena apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar itu lah hal yang kita lakukan saat ini. Oleh karena itu, sudah saatnya kita (generasi muda), marilah kita kembangkan lagu-lagu daerah bahkan kalau bisa ciptakanlah lagu untuk anak-anak yang menarik dan bermanfaat dalam proses perkembangan anak. Kalau tidak sekarang, lalu kapan lagi ? Buktikan lah jika kita semua cinta akan Kebudayaan Indonesia.
Artikel ini telah diikutsertakan dalam "Lomba Blog paling Indonesia" yang diselenggarakan oleh Angingmamiri.org dan bekerja sama dengan Telkomsel area SUMALPUA.
saya jadi ingat ketika masa2 SMA dulu, ketika pensi harus membawakan lagu daerah.. :D
BalasHapuswah pastinya seru ya ? atau gimana nih ? :)
Hapus